Mari sejenak kita flashback dimana pertama kali sebuah
tim sepak bola bernama Liverpool Football Club didirikan, 15 Maret 1892 adalah
tanggal dimana tim asal kota Merseyside, Inggris itu lahir, dengan seorang
pendiri bernama John Houlding. John Houlding adalah seorang penyewa Stadion
Anfield (kini menjadi kandang Liverpool) yang dulunya disewakan untuk tim
Everton Football Club yang juga berasal dari kota Merseyside, tetapi pada tahun
1891 karena adanya konflik dengan Komite tim Everton FC, membuat Everton pindah
kandang ke Stadion Goodison Park (hingga kini menjadi kandang Everton) , dan
justru John Houlding lebih memilih membuat tim baru bernama Everton FC and
Athletic Grounds (kini Liverpool FC) yang disingkat menjadi Everton Athletic. Tetapi
karena FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) menolak dalam suatu daerah memiliki tim
dengan nama yang sama yaitu Everton, membuat John mengganti nama timnya Menjadi
Liverpool.
121 tahun sudah Liverpool FC mengarungi kerasnya
persepakbolaan di Eropa. Berbagai macam trophy sudah dimiliki Liverpool hingga
saat ini. Total 18 titel English Premier League (EPL) sudah dimiliki, terakhir
Liverpool menjuarai EPL pada tahun 1990. Sudah hampir 23 tahun Liverpool
berpuasa gelar EPL, semenjak pengunduran diri seorang “King Kenny” sebagai
manajer dan juga legenda hidup Liverpool, Liverpool belum pernah menjuarai
kembali titel bergengsi sejagat Britannia Raya itu. Dalam kancah Uefa Champions
League (UCL), turnamen paling bergengsi sejagat Eropa, Liverpool telah berhasil
mengkoleksi 5 titel, dimana semenjak tahun 2008 hingga sekarang, Liverpool
selalu gagal untuk lolos ke UCL yang ditentukan pada klasemen akhir musim yang
diharuskan berada dalam posisi 4 besar. Tetapi pada tahun 2005 Liverpool
berhasil mengganjilkan koleksi trophy UCL nya menjadi 5, dimana disebut-sebut
sebagai Final terbaik sepanjang masa, final yang digelar di Stadion Istanbul,
Turki itu menjadi saksi, bagaimana sebuah pertandingan final UCL yang sangat di
datangi oleh suatu keajaiban yang sangat luar biasa. 3 gol dari Tim AC Milan
asal Italia hingga babak pertama usai seolah-olah membuat pertandingan
dinyatakan telah usai oleh banyak penonton. Tetapi The Anfield Gank berhasil
menyamakan kedudukan menjadi 3-3 hingga babak kedua usai, masing-masing gol
dicetak oleh kapten Liverpool FC Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan juga
melalui titik putih oleh Xabi Alonso yang sebelumnya berhasil di tip oleh Dida
kiper AC Milan sebelum bola rebound yang berhasil diceploskan dengan baik oleh
Xabi Alonso. Setelah babak kedua usai, dilanjutkan kembali pada babak tambahan,
2 x 15 menit kedua tim tetap gagal menambah gol kemenangan untuk timnya
masing-masing. Babak tambahan pun usai, kedua tim pun kini saling bertarung
mental pada pertarungan adu penalti. Pada adu penalti ini yang berhasil menjadi
pahlawan adalah Jerzy Dudek, ia penjaga gawang asal Polandia ini berhasil
menahan tendangan penalti ke 5 dari pemain AC Milan yang diambil oleh Andriy
Shevchenko pemain asal Ukraina, yang membuat AC Milan harus merelakan Trophy
UCL untuk Liverpool FC.
Kini, Liverpool FC dilatih oleh manajer muda berumur 40
tahun asal Irlandia Utara yang juga telah berhasil membawa tim asal Wales,
Swansea FC untuk promosi ke EPL, ya dia adalah Brendan Rodgers. Pelatih yang
memiliki filosofi possesion game ini sudah hampir 1,5 musim menangani Liverpool
FC. Di musim pertamanya, dia hanya berhasil membawa Liverpool ke peringkat 7
EPL, karena memang dia tidak dibebankan untuk langsung menjuarai EPL oleh
pemilik Klub John W. Henry. Di Musim keduanya, Henry langsung membebankan
kepada Rodgers agar pada musim depan Liverpool berhasil masuk ke UCL atau
Liverpool harus berada di posisi 4 besar di musim ini. Dan klasemen sementara
di musim ini pun, Liverpool sudah berhasil masuk ke klasemen 4 besar, bahkan
Liverpool bersaing untuk mendapatkan trophy EPL dengan Arsenal yang berada di
puncak klasemen dengan Liverpool sebagai pesaing terdekatnya. Kedalaman tim
yang dinilai oleh Manajer Rodgers yang sudah semakin baik membuat dia optimis bahwa
pada musim ini dia akan berhasil membawa klub kebanggaan masyarakat Merseyside
ini untuk masuk ke UCL atau berhasil masuk ke 4 besar pada akhir musim ini.